Aku dan Media Sosial
Ngomongin media sosial, aku bisa dibilang sudah kecanduan. Tiap hari ada aja yang diakses, entah itu Instagram, Twitter, Facebook, atau aplikasi chat seperti WhatsApp. Semakin intens sejak terjun ke dunia blog. Sebab nge-blog tanpa share link ke media sosial bagai ikan asin tanpa asinnya.
Iya, sudah sejak dahulu kala kalau blog dan media sosial ini berjalan beriringan. Rata-rata agensi yang menawarkan job untuk blogger pasti meminta blogger tersebut juga membagikan link ke media sosial pribadi milik blogger itu. Nah, kebanyakan juga para pemberi job ini menetapkan banyaknya jumlah follower sebagai syarat diterima atau tidaknya blogger itu untuk menjalankan sebuah campaign. Kalau dulu mah, follower IG atau Twitter cukup 500 aja. Saat ini malah nambah satu nol-nya jadi memiliki follower minimal 5000. Hehehe… Yasudah sih, bukan rezeki buat yang masih fakir follower kayak aku.
Tips Cepat Nambah Follower
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menambah follower itu sendiri sebenarnya dengan mem-follow duluan para blogger lainnya. Cara ini ada yang berhasil, banyak juga yang tidak. Biasanya kalau blogger hits jarang follow back, mungkin karena tidak sempat cek notifikasi satu-satu. kalau bloggernya sama-sama butuh follower, biasanya selalu follow balik. Tapi kalau ada yang follow aku pasti aku follow back kok, asal ditulis di identitasnya: BLOGGER.
Rezeki dari Media Sosial
Media sosial sendiri memang membawa berkah tersendiri buat aku. Sejak zaman dulu booming twitter sampai sekarang, alhamdulillah aku ada rezekinya dari twitter. Aku pernah dapat uang tunai dari live tweet, headphone, dan yang paling seneng pernah dapat smartphone android juga. Beberapa dari menang kuis juga pernah, seperti dapat hadiah buku fiksi dan non fiksi, voucher belanja dan tentunya teman-teman baru.
Media sosial juga pernah membawaku terbang ke Ibukota, naik pesawat Garuda kebanggaan Indonesia. Tidur di hotel mewah dan pulang bawa banyak ilmu. Semuanya gratis dan rasanya bikin pengin nangis. Lebai kedengarannya, tapi aku bangga dengan diri sendiri. Saat itu aku iseng menuliskan pengalamanku di kelas saat memanfaatkan media sosial sebagai media belajar ke dalam bentuk laporan Best Practice. Kemudian mengirimkannya ke panitia seleksi seminar nasional guru di Jakarta. Nothing to loose aja sih karena itu juga pertama kalinya nulis laporan ilmiah untuk diikut sertakan pada seminar nasional. Wah, tak tahunya aku berhasil lolos menjadi salah satu dari 180 orang guru se-Indonesia yang berkesempatan memaparkan hasil tulisannya di depan rekan guru lainnya di Ibukota.
Sungguh, tidak sia-sia memang jika memanfaatkan segala sesuatunya dengan positif. Rasanya bonusnya double deh. Bisa buat konten positif, bisa nambah follower, bisa dapat hadiah, bisa juga terbang gratis ke Ibukota. Kalau kalian punya pendapat apa tentang media sosial? Sharing yuk!
Making giat medsosan, nih.
Waaah…
Keren mak adis eui, cik gu smart heee
Masyaallah tabarakallah mbak Apura, mantab bisa ikutan event bagus karena sosmed. Mau juga dong dong dong
*mupeng
Kalo bijak dalam bersosmed, ternyata manfaatnya banyak ya mbak.
Guru keren nih, update medsos XD Bisa sekalian mantau murid juga. Semoga dapat lebih banyak kesempatan lagi mba, keluar negeri mungkin
Wuah, kalau aku jadi mba pura juga pasti nangis XD Naik garuda baru sekali itupun karena ke Palembang waktu itu maskapainya cuma garuda.
Nggak lebai kok mbaa
Nggak lebai kok mba, aku juga kalau dikasih naik garuda gratis pasti nangis haha XD
Setahun ini ngerasa banget beratnya nabung buat beli tiket pesawat. Sayang aja gitu duitnya haha
Mak adis mah emak bu guru top dah. Keceh badai
Aku pun begitu mbak.. Tak bsa pisah dari medsos. Makin intens sejak ngeblog.