Kecerobohanku Saat Itu Hampir Merenggut Nyawa


Masih membekas kejadian di tahun lalu, ketika kecerobohanku hampir merenggut nyawa pengendara bermotor. Aku sehari-harinya bekerja sebagai seorang guru di SMP dan mengendarai mobil sebagai kendaraan untuk berangkat ke sekolah. Sudah bertahun-tahun aku mengendarai mobil sendiri ke mana-mana, tanpa sopir. Beberapa kali memang sempat kejadian mobil yang kukendarai terkena musibah, seperti ditabrak pengendara lain dari belakang karena dia terlalu ngebut atau kelalaian aku karena lupa mengisi air radiator sehingga mesinnya berasap.

Namun, kejadian tahun 2017 itu sangat membekas karena benar-benar sebuah kecerobohan yang sangat kusesali. Pagi itu seperti biasa aku sudah bersiap berangkat ke sekolah. Anakku Adis yang masih berusia 3 tahunan saat itu juga sudah siap berangkat, mau ikut ibu kerja katanya. Sengaja aku berangkat lebih awal karena mempunyai janji dengan seseorang di sekolah sebelum  kelas dimulai.

Baru saja mobil berjalan keluar rumah, hanya berjarak beberapa meter saja kejadian itu terjadi.

BRAKKK!

Aku menabrak sebuah sepeda motor yang dinaiki oleh seorang Bapak dan anak perempuannya. Saat itu aku tidak melihat mereka melintas karena sibuk memegang tangan Adis untuk pindah tempat duduk dari belakang ke kursi depan. Harusnya saat itu aku mengikuti bisikan hati untuk menepikan terlebih dahulu mobil yang kukendarai seperti biasanya jika ingin mengangkat telepon. Tetapi aku malah mengabaikan.

Rasanya saat itu aku tidaklah mengebut, namun kenyataannya tabrakan itu cukup keras dan mengakibatkan bapak pengendara motor dan anaknya terjatuh. Aku mendengar anaknya menangis kencang, meraung-raung. Sedetik kemudian, sambil menggendong anaknya ia memukul pintu mobil dengan sangat keras. Memaki-maki, memintaku turun dari mobil. Aku meminta maaf sambil menangis tak kuat menahan emosi. Sementara Adis sudah menangis sedari tadi karena saat proses pindah tempat duduk, ia sempat terjatuh ditambah kejadian tabrakan yang cukup bikin syok.

Tempat kejadian mulai ramai dengan tetangga sekitar. Mereka berusaha menenangkan bapak pengendara motor itu agar fokus membawa anaknya menuju ke fasilitas kesehatan terdekat. Meyakinkan bahwa aku tidak akan kabur karena rumahku hanya berjarak beberapa meter saja. Sungguh aku cemas, aku takut anak perempuan yang usianya tak jauh dengan Adis itu mengalami luka serius. Tak bisa membayangkan jika hal yang sama terjadi pada Adis. Emosiku sungguh-sungguh terkuras saat itu.

Alhamdulillah, aku tetap bersyukur. Tak lama setelah itu ada kabar bahwa anak perempuan tersebut lukanya tidak terlalu parah, hanya keseleo. Tidak ada yang patah. Huhuhu.. aku lega sekaligus juga khawatir sebab aku hanya berdua dengan Adis di rumah karena suami keluar kota. Sementara rasanya aku masih trauma dan gemetaran, hanya bisa menangis sambil memeluk Adis.

Tak lama papa mertuaku datang karena hanya beliau yang terpikir olehku untuk membantu kami. Ia berusaha menenangkan aku dan bernegosiasi dengan pihak keluarga korban untuk solusi terbaik. Alhamdulillah, setelah beberapa hari proses negosiasi dan itikad baik kami datang mengunjungi sang anak perempuan tadi semua bisa diselesaikan. Tentu saja, aku harus bertanggung jawab membayar segala biaya pengobatan dan kerusakan motor yang terjadi akibat tabrakan itu. Jumlahnya lumayan. Belum lagi setelahnya aku harus memperbaiki mobilku yang pasti biayanya lebih dari kata lumayan.

Mobil itu mengalami ringsek di bagian depan sebelah kanan. Pintu depan sopir tidak bisa dibuka karena penyok. Spionnya pun patah. Bumper dan lampu sebelah kanan pecah. Ah, sungguh sebuah trauma yang masih terbayang saat ini.

E:\Foto\Camera Xiaomi\IMG_20170330_093353.jpg

Gambar: Spion mobil yang patah dan pintu mobil yang penyok

E:\Foto\Camera Xiaomi\IMG_20170330_082201.jpg

Gambar: Lampu depan yang pecah.

E:\Foto\Camera Xiaomi\IMG_20170330_082147.jpg

Gambar: bumper depan yang penyok

Duh, aku stress melihat “hasil karya” ku itu. Memikirkan biayanya pasti mahal sekali untuk memperbaikinya. Aku menyesal mengapa tidak memiliki asuransi all risk untuk kendaraan. Sehingga segala bentuk kejadian bisa dicover.

Saat itu aku menghabiskan uang berjuta-juta untuk memperbaiki mobil karena sebagian badan mobil di bagian depan harus diganti. Artinya aku juga harus mengeluarkan biaya untuk mengecat ulang mobil. Padahal mobil itu baru sekitar satu tahunan aku beli baru dengan cara tunai.

Makanya sejak kejadian itu aku jadi lebih aware untuk memperhatikan masalah asuransi ini. Namun tentu saja untuk memiliki asuransi kita perlu memperhatikan banyak hal dan membandingkan badan asuransi mana saja yang terbaik penawarannya dan memang bisa diandalkan saat terjadi musibah.

Mengenal Futuready sebagai Supermarket Asuransi

Saat googling mengenai asuransi, aku menemukan sebuah tempat untuk mencari, membandingkan, dan membeli asuransi yang paling lengkap yaitu Futuready. Secara online, Futuready menampilkan produk-produk asuransi terbaik dari berbagai perusahaan Asuransi terkemuka.

Jadi Futuready ini fungsinya menawarkan kepada peminat asuransi mengenai informasi yang ringkas, jujur dan tidak memihak. Sebab Futuready tidak membuat produk Asuransi sendiri. Sehingga sebagai calon peserta asuransi aku merasa tidak terintimidasi oleh agen asuransi yang biasanya tahu sendiri dong gimana gencarnya mencoba meyakinkan calon nasabahnya?

Pertimbangan lainnya juga kenapa aku lebih suka “window shopping’ produk asuransi di sini karena beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Futuready dibandingkan kompetitor lain, yaitu:

  1. Transaksi langsung
  2. Berbagai metode pembayaran
  3. Polis langsung aktif
  4. Klaim mudah dan
  5. tanpa survey

Selain itu di Futuready ini juga, tidak hanya asuransi mobil saja yang ditawarkan. Ada asuransi perjalanan, kesehatan dan kecelakaan.

Wah, artinya kita bisa memilih asuransi apa saja yang dibutuhkan.

Sungguh aku merasa beruntung sekali dan merasakan manfaat yang besar dengan mengakses Supermarket Asuransi online pertama yang sudah berlisensi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ini.

Semoga dengan memiliki asuransi nanti, aku merasa lebih aman dan nyaman di perjalanan.

51 thoughts on “Kecerobohanku Saat Itu Hampir Merenggut Nyawa”

  1. Subhanallah, untung pengendara motornya gapapa ya mba, padahal mobilnya aja ringsek kayak gitu.
    Dan untung juga korbannya si bapak tersebut masih bisa nahan emosi gak langsung main tonjok.
    Emang menakutkan bawa kendaraan itu.
    Semoga selalu berhati2 dan terlindungi aamiin 🙂

    Reply
  2. Aku pernah nih alami yang mirip begini mba. pulang kondangan jarak jauh, lumayan lah Jakarta – Bogor. Mungkin suami agak ngantuk, nyenggol sedikit, angkot di depannya, kena lecet.
    Memang nggak nyaman ya ada kejadian kaya gitu

    Reply
  3. Punya mobil itu nggak sukanya pas mobil kenapa2. Kena beret dikit, molesnya usah ratusan ribu,huhu. Kalo pake asuransi lebih tenang, bayar ya nggak begitu mahal. Tercover.. Beda lagi kalo nggak pake asuransi, pening banget mikirnya hehehe

    Reply
  4. Wah, cukup parah juga rusaknya berarti lumayan kerasa ya nabraknya. Tapi alhamdulillah ya mba luka anak kecilnya nggak sampai parah. Kalau uang masih bisa dicari, tapi kalau nyawa dan kesehatan kan nggak bisa dibeli. Meski demikian, kita juga harus ttp berusaha meminimalisir risikonya, salah satunya dgn asuransi kendaraan. Apalagi kita juga nggak tahu kapan musibah datang.

    Reply
  5. Jadi pelajaran banget ya Mbak. Aku dulu bawa sepupu dan dia jatuh dari sepeda aja was2 setengah mati. Ini orang lain karena kesalahan kita. Aku pikir asuransi memang perlu banget. Ada kan asuransi keseluruhan, jadi biaya pengobatan yg kecelakaan juga bisa dicover

    Reply
  6. Aku sedih kalau denger dan lihat ada kecelakaan lalu lintas gitu. Kalau aku pernah hampir tabrakan sama mobil tapi untungnya aku cuma luka keci aja. Semoga kita semua tetap waspada saat berkendara di jalan raya ya.

    Reply
  7. 2 tahun lalu juga saya pernah kecelakaan tunggal Mbak, nabrak pohon kecil2 di trotoar jalan. Waktu itu baru aja selesai kursus mengemudi, masih “hangat-hangatnya”, jadi pengen mempermantap diri nih ceritanya. Dengan semangat 45 saya ditemani teman utk mempermahir nyetir di jalan. Bruuuukkk, tiba2 saat belok saya tidak bisa menguasai kemudi dan mobil penyok sana sini deh. Dicabut deh ijin belajarnya dan sampai sekarang belum lancar nyetir, huhuhuh. Padahal udah ngeluarin duit banyak utk kursus. Untungnya saat itu masih dicover asuransi, secara masih nyicil mobilnya.
    Tapi wajib pertimbangkan asuransi all risk nih, buat nanti klo si Merah udah lunas.

    Reply
  8. Baca di awal paragraf bikin jantungku deg-degan mba, apalagi judulmu aduhh ngilu.
    Aku paling nggak tega kalo ada yang ketimpa kecelakaan di jalan, soalnya aku sendiri dua kali pernah jatuh dan parah. Semoga dengan adanya perlindungan asuransi yang disediakan di futuready ini bisa membuat kita memilah yang buat melindungi kendaraan kita

    Reply
  9. Duh pastinya panik banget pas kejadian, apalagi bawa balita ya, untungnya si bapa dan anaknya nggak luka serius ya, semoga nggak terulang lagi dan memang benar kalau pakai asurasi all risk lebih terproteksi ya

    Reply
  10. Pengalaman hidup yg mahal ya mba, semoga setelah ini selalu dilimpahi selamat & sehat yaa.. Supermarket asuransi, kayanya asik banget, bisa pilih yg sesuai kebutuhan kita tanpa harus survey sana sini, praktis 🙂

    Reply
  11. Orangtua saya punya mobil tapi gak mau pake asuransi, soalnya katanya ribet dan pengeluaran bakal nambah. Tapi baca tulisan mba Apura, kayaknya bisa nih saya bilangin lagi ke orangtua saya buat bikin asuransi kendaraan.

    Reply
  12. Memang musibah itu bisa terjadi dimana saja yaa, mba…
    Dan mobilku…sudah penuh dengan “hasil karya”ku yang bolak-balik nyerempetin pager, nabrak tong sampah bahkan…

    Duduudu~
    Suami masih percaya aja…alhamdulillah~

    Semoga kita bisa semakin tawakkal dimana pun kita berada…dan mengambil ibroh atas segala kejadian yang dialami.

    Reply
  13. Duuuh aku jadi ikutan ngeri membaca pengalamanmu ini mba. Aku juga pernah mengalami trauma yang sama saat mengendarai mobil, sampai sekarang pun masih belum berani mengendarai mobil gara2 kecelakaan yang lumayan parah.

    Reply
  14. Aku pernah juga mbak ngalamin itu.. gak sengaja nabrak motor yg dikendarai seorang bapak dan anak laki2nya, aku ga ngebut, tp terlanjur nabrak… dah lemes bgt rasanya, perasaan bersalah amat sangat menghantui. Luka pada mulut anaknya, aku ajak ke dokter, bapaknya ga mau, akhirnya aku ganti uang seadanya… hiks.. sedih bgt.. aku minta maaf berkali2, alhamdulillah bapaknya ngerti.. karena memang saat itu pengendara motor lalu lalangnya gak jelas.. sehingga membingungkan pengendara mobil 🙁

    Reply
  15. Ngeri euy…. jadi harus makin hati-hati kalau lagi di jalanan ya mbak… di daerah tempat tinggal saya sering terjadi kecelakaan. kalau lihat yang begituan saya langsung tutup mata. gak berani lihat. apalagi kalau sampai mengalaminya sendiri. astaghfirullahal adzim…. semoga tidak terulang lagi ya mbak…

    Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.