5 Kebahagiaan Sederhana

Bahagia itu diciptakan sendiri, bukan nungguin orang lain. Betul?

Betul, betul, betul!

5 kebahagiaan sederhana ini sering banget aku jumpai setiap harinya

1. Anak Makannya Lahap

Punya anak, makannya lahap. Sungguh bikin hati ibu bahagia. Mau makan apa aja ya oke, gak pilih-pilih apalagi minta disuapin. Senang banget loh aku kalau si Adis makannya lahap. Itu sebabnya aku selalu berusaha masak lauk yang disukai dan kurang disukainya. Supaya makannya lahap. Makanan yang kurang disukai apalagi kalau bukan sayur. Mau tak mau aku paksa juga makan sayur sambil dibujuk-bujuk kalau banyak makan sayur itu bikin cantik. Alhamdulillah, anaknya mau meskipun belum banyak.

2. Dibantuin Pekerjaan Rumah Tangga

Ada rasa haru, bangga dan bahagia yang menyelinap ketika Adis dan Bapaknya mau mengerjakan pekerjaan rumah tanpa diminta. Sebut saja kalau bapaknya Adis, menjemur pakaian di mesin cuci yang aku lupa jemurnya karena buru-buru berangkat ke sekolah. Sedangkan Adis kalau dia meletakkan sendiri piringnya ke bak pencuci piring, makin bahagia lihat dia mengambil piring bekas makan bapaknya untuk diletakkan juga ke bak cuci piring. Super bahagia saat iboknya ini mencuci piring, Adis menawarkan diri untuk membantu. Duh, rasanya aku senang banget.

3. Materi yang Diajarkan Benar-Benar Diperhatikan

Sebagai guru milenial, tantangan mengajar itu sungguh berat ibu-ibu. Aku harus bersaing dengan yang namanya gadget dan media sosial. Makanya, aku bahagia saat semua materi yang sudah aku persiapkan medianya ternyata menarik perhatian murid-murid di kelas. Mereka terlihat mengangguk-angguk karena paham, bertanya karena belum mengerti dan bisa menjawab soal ketika diberikan latihan tanpa mensontek teman di barisan sebelah. Puas rasanya kalau begitu, keluar kelas juga bahagia sebab tak sia-sia rasanya proses belajar mengajar pada hari itu.

4. Cium Dua-Dua

Mungkin ini istilah yang hanya tercipta di keluarga kecil kami saja. Bagaimana tidak bahagia kalau pipi sebelah kiri dicium bapaknya dan pipi satu lagi dicium ibunya. Wah, senang rasanya lihat Adis tertawa-tawa karena geli. Ritualnya setelah itu giliran dong, ibunya yang dicium dua-dua kemudian bapaknya juga. So sweet kan? *terus baper kangen Adis yang lagi liburan sama neneknya

5. Berhasil Membersihkan Rumah

Sesibuk itu aku sampai=sampai membersihkan rumah itu ala kadarnya banget. Apa yang sedang bisa dikerjakan ya dikerjakan. Kalau belum sempat ya ditinggalkan. Makanya aku bahagia banget loh kalau beresin rumah sampai lantai kinclong dan taman kecil di depan rumah itu rumputnya rapi. Senang aja lihatnya. Betul memang, menjaga kebersihan itu sebagian dari iman. Apalagi kalau rajin membersihkan rumah yang ada di dalam diri kita, insyaallah akan semakin beriman dan rajin bersyukur. Sehingga apapun keadaannya bahagia akan selalu ada.

Yuk, mulai bersyukur dari hal-hal sederhana agar kita senantiasa bahagia. 🙂

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.