“Tapi banyakan nyebelinnya dari pada ngangenin”
“Boleh juga deh, yang penting kangen. Apa sih yang engga boleh buat kamu?” Robi cengengesan.
Lana mendengus masih kesal. Meski dalam hati ia mengakui kalau ia merindukan Robi.
“Bi, pulang kapan? Nanti beliin sepaket The Body Shop buat Na, ya?”
“Sekalian seperangkat alat sholat juga boleh, Na..”
“Bi, serius!”
“Iya, oke…”
Lana tersenyum senang, kesalnya perlahan mencair.
“Nanti kalau aku pulang, masakin makanan enak ya?”
“Kalau gitu oleh-olehnya nambah. Beliin batik juga.”
“Aduhhh… Dikasih hati minta semuanya.” Keluh Robi pura-pura.
“Ga rela ga usah, Bi.” Rajuk Lana.
“Aku usahain cari semuanya ya, Sayang.” Bujuk Robi.
“Ehm…”
Robi menoleh ke belakang. Ruangan meeting sudah penuh dengan orang-orang.
“Pak Robi, rapat segera dimulai!”
Di seberang sana, Lana tertawa terbahak.