“Jadi, dia Om kamu?”
“Iya. Pasti mikirnya macem-macem.” Tuduh Lana. Aku mengiyakan.
“So, mau lunch di mana?”
“Ngg… Rumah Makan Padang?” Tawarku.
“Hahaha.. Baiklah. Ayo!”
***
“Kesekian kalinya nge-date di sini. Pulangnya selalu kekenyangan.” Ucapku.
“Heheh.. Di sini juga kau menyatakan cinta, gombal!” Balasnya.
“Besok mungkin aku tak bisa mengantarmu pulang.” Ucapku serius..
“Sudah ketemu gadis baru atau dijodohin?” Seringainya.
“Kau cemburu? Besok bakalan berangkat ke Jakarta sama temen kantor.” Terangku.
Ia mengangkat bahu.
***
“Beri aku kabar tiga kali sehari.” Tukasnya.
“Oke. Nanti kau mau oleh-oleh apa?”
“Emas di puncak Monas, Mas.”
“Kau ini…” Gerutuku.
“Bawalah sesuatu yang aku pikirkan sekarang.”
“Apa?”
“Tebak dong!”
Aku bergeming di ujung telepon. Mencoba menyatukan keinginan dua hati.
“Ciuman rindu?” Godaku.
Ia mengecup pesawat telepon. Setuju!
Hari Selasa, 7 Oktober 2025 lalu, saya berkesempatan menghadiri Kegiatan XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya 2025…
Di balik nama Dr. Arius Satoni Kurniawansyah, S.Kom., M.Kom. tersimpan perjalanan panjang yang sarat perjuangan,…
Semangat, Memulai Bisnis Online Memang Tidak Mudah, Tapi Kamu Bisa! Setiap seller online pasti menghadapi…
Siapa bilang belajar bahasa Inggris itu membosankan? Kini, anak-anak bisa belajar bahasa Inggris dengan cara…
Dari Uang Jajan ke Pelajaran Berharga Beberapa minggu lalu, anak saya—Andara, yang baru berusia 10…
Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…
This website uses cookies.