Pukul Dua Dini Hari

Setelah latihan kemarin, hari ini aku bertekad berkenalan dengan gadis itu.

Tepat pukul sepuluh malam, aku keluar dari kantor. Menyusuri jalanan yang masih ramai dengan motor antikku. Sekitar setengah jam, aku sudah tiba di sana. Kulihat gadis itu tengah sibuk dengan pelanggan lain.

“Hai, seperti biasa ya.” Ujarku.
Ia menuang segelas wine.
Tanpa basa-basi lagi ku lancarkan hasil latihanku semalam.

“Jadi pulangnya jam berapa, Lana?”
“Jam dua. Beneran mau nganterin pulang?” Tanyanya dengan muka serius. “Tentu!” Jawabku mantap.

Aku menunggu sekitar tiga jam. Duduk manis seperti kucing menunggu jatah makan.

Pukul dua dini hari Lana mulai berkemas.
“Ayo!” Ajaknya. Aku menguntit.
Kami menuju lapangan parkir.
“Terimakasih sudah mengantarku pulang!” Ucapnya. Aku bingung.

“Itu rumahku!” Tunjuknya pada sebuah bedengan persis di sebelah parkir motorku!
Tuhaaaannn…

2 thoughts on “Pukul Dua Dini Hari”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.