Hari ini Robi pulang, Lana pun sengaja izin dari kerja.
“Bi, kangen…” Songsong Lana.
“Aku juga,” Robi memberikan oleh-olehnya yang pertama.
“Berapa banyak aku berhutang kecupan rindu untukmu?” Tanya Robi. Lana menggeleng entah, seolah tak ingin menghitungnya.
“Oia, ini oleh-oleh kedua dan ketiga untukmu.” Robi memberikan beberapa bungkusan.
“Kau dapatkan semuanya, Bi?”
Mata Lana terbelalak.
“Kau suka aroma parfum dan batiknya?” Tanya Robi lagi.
“Biar ku coba.” Lana melesat ke kamar.
***
Mata Robi tak lepas dari Lana, bergetar tangannya menyentuh dan mencium harum tubuh gadis itu.
“Lana, kau tak keberatan kalau aku…” Robi menghentikan kata-katanya.
“Bi, kalau kau inginkanku lamar aku.” Bisik Lana.
Robi terkesiap, otaknya seolah berhenti bekerja.
“Aku serius.”
“Aku…”
“Aku tunggu lamaranmu, Bi. Jangan paksa aku berbuat terlalu jauh.”
Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…
Minggu, 14 Januari 2024. Aku menghadiri Grand Opening Ethica Store Sungai Serut. Berlokasi di Jalan…
Siapa yang di sini memiliki pemikiran yang sama dengan saya? Ingin mengganti ponsel yang sudah…
Sudah lama banget aku tuh nyari jilbab warna merah yang unik dan nyaman dipakai. Bukannya…
Sejak sekolah tempat saya bekerja menjadi lima hari kerja, setiap pulang sekolah rasanya capek banget.…
Suasana segar terasa setelah Kota Pangkalpinang di guyur hujan sejak pagi. Tepat pada tanggal 15…
This website uses cookies.