Bersamaan dengan mekarnya kelopak Rafflesia yang entah ke berapa?
Aku menangis terisak di dekapan ibu dan ayah
Sembari memuja Tuhan yang Maha Esa
Menghirup udara di luar rahim ibunda
Menemui matahari untuk pertama kalinya
Tumbuhlah gadis kecil pemalu
Berambut panjang diekor kuda
Tertatih-tatih didera nasib
Terbata-bata mengeja kata
Gadis manis teraneh ujar teman-temannya
Gadis kecil yang terlalu takut untuk melangkah apalagi berlari mengejar mimpinya
Hingga beranjak dewasa
Jiwa muda bergejolak
Membantah kata orangtua
Bertindak angkuh semaunya
“Aku bukan hidup di penjara! Aku manusia merdeka!” Teriaknya pekakkan telinga
Bak kisah Siti Nurbaya
Tetapi jodoh katanya bukanlah di tangan orangtua
Siti Nurbaya kini telah berubah
Berlarilah sang gadis bercumbu dengan si pemuda
Mengatasnamakan cinta dan kata merdeka
Ingin menikah tetapi malah didera
Sungguh kasihan wahai engkau gadis belia
Ingatlah Tuhan di kala bahagia dan susah
DinikahkanNya dua insan saling cinta
Secara sederhana di negeri langit
Tanpa takut kemiskinan menghimpit
Bahagialah kami di sini
Dijamin Tuhan yang memiliki segala
DicintaiNya tanpa melihat siapa