Lebaran sudah semakin dekat lagi nih Ma, ini artinya para ibu rumah tangga harus menyiapkan berbagai sajian istimewa khas lebaran. Ya, salah satu yang tidak boleh ketinggalan adalah kue nastar yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Rasa yang manis asam menjadi ciri khas utama pada kue kering yang identik dengan selai nanas tersebut. Memasuki bulan puasa seperti ini banyak sekali para produsen kue kering yang memproduksi dalam jumlah lebih banyak. Seperti pada umumnya saat seperti ini adalah kesempatan mereka untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
Pada dasarnya segala bentuk kue kering yang sering disajikan saat lebaran itu sangat mudah untuk dibuat sendiri, tidak kecuali kue yang dihasilkan dari perpaduan selai nanas. Hal ini terlihat sendiri dari banyak ibu rumah tangga yang bukan produsen kue tetapi ingin menjajakan produk sama saat moment lebaran. Ini artinya kesempatan untuk Mama belajar membuat sendiri lebih besar, selain akan lebih menghemat biaya juga akan memberikan kepuasan sendiri karena keluarga bisa menikmati hasil kreasi Mama.
Meskipun terbilang cukup mudah rupanya dalam pembuatan berbagai macam kue kering yang populer di Indonesia saat lebaran tersebut perlu adanya ketelitian. Karena jika tidak, Mama akan banyak sekali mengalami masalah atau kejadian yang membuat hasilnya tidak sesuai dengan keinginan. Nah, inilah beberapa kegagalan yang kerap muncul dalam pembuatan nastar tersebut yaitu:
1. Tidak matang sempurna.
Masalah yang sering terjadi adalah kondisi kue yang ternyata tidak bisa matang secara sempurna secara bersamaan setelah dipanggang. Ini merupakan salah satu hal yang sangat umum terjadi pada pemula. Mungkin belum banyak yang mengetahui jika kue nastar yang dibuat dengan ukuran yang tidak sama akan membuat tidak matang secara bersama dan sempurna. Makanya saat Mama melakukan pencetakan sebaiknya lakukan dengan ukuran dan berat yang sama.
2. Bagian bawah hangus.
Masalah yang tidak jarang terjadi selanjutnya yaitu bagian bawah yang sering sekali hangus saat diangkat. Ini bisa terjadi karena memang temperature dari oven terlalu tinggi jadi memudahkan untuk kue mengalami hangus. Makanya sangat disarankan sebelum Mama memasukan adonan bisa memanaskan oven dalam temperature sedang terlebih dahulu. Lalu penempatan juga jangan terlalu dasar, taruh saja dibagian rak tengah.
3. Kue pecah atau retak.
Lalu bisa juga mengalami kejadian kue menjadi pecah atau retak setelah selesai dipanggang. Ini bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan, salah satunya karena memang temperature terlalu tinggi. Lalu posisi selai nanas yang basah dan adonan yang basah akan membuatnya mudah retak, makanya sebelum memasukan selai ada baiknya Mama pastikan itu dalam kondisi kering.
4. Permukaan kurang berkilau.
Keluhan selanjutnya yaitu bagian permukaan kue yang tidak bisa mengkilap layaknya kue-kue dipasaran. Jika Mama menginginkan hal tersebut tentu perlu adanya olesan kuning telur sebelum dipanggang. Kocok kuning telur dan tambahkan sedikit minyak, oleskan pada cetakan adonan dua atau tiga kali sebelum di oven.
Nah, itulah beberapa hal yang sering dialami oleh para pembuat kue pemula pada umumnya. Jika Mama mengalami hal yang sama maka belajar dari pengalaman dan jangan melakukan kesalahan yang sama. Bagi Mama yang baru akan mencoba membuat kue nastar sendiri bisa menjadikan beberapa kejadian diatas sebagai panduan supaya tidak mengalami kegagalan saat membuat. Jika berhasil Mama bisa mengkonsumsi sendiri atau dijadikan sebagai bisnis, manfaatkan toko online yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai media berjualan.
Selamat menyambut Lebaran, Ma!
Makasih tips nya, jadi pengin bikin kue nastar 🙂
Waaah lagi mau bikin kue lalu lihat postingan ini. Makasih mbak, iya aku sering bikin kue gosong di bagian bawahnya. Heheh maklum masih amatiran 🙂
siap deh mbak 😀
Ternyata dibalik enaknya nastar, banyak yang harus diperhatikan ya
Selalu seruu kalo lagi menyiapkan kue buat lebaran ya, yang dipajang buat tamu yang cantiknya aja, yang gosong, retak baru dimakan duluan hihii..dan selalu ada kerempongan kalo bkin kue
Aku paling sering gosong karena ngg sabar hehehe. Cheers from NYC
Mbak Pura, dulu Intan sempat bikin nastar sendiri jelang lebaran. Bikinnya berdua ibu sih. Tapi kalo bikin sendiri tu kok kayaknya kurang endeus, lebih enakan beli. 😀
Sukaaa sama kue nastar. Apalagi kalo selainya banya. Wuuuh setoples bisa habis sendirian :p
KKalo aku sering ngalami tidak matang sempurna heheehhe Terimkasih mba tipsnya.
bagian bawah hangus, iyes. Ini adalah point yang sering terjadi di dapurku heheheee
Ya Allah..kugakbisamasak, apalagi bikin kue macam nastar gini. Nunggu ibuk bikinin aja dah, kalau enggak yaa paling beli. Hehehehe
Pas masih di Surabaya biasanya rajin bantuin ibu bikin nastar. Sekarang gak punya oven jd blm pernah bikin #alesyan haha
Terima kasih tipsnya mbak…tapi kalo saya sih lebih suka beli yg udah jadi ketimbang masak..hehe
wihh.. kalo masalah masak aku angkat tangan mbak.. hehe
ga ada jiwanya di sana
Saya kadang gagal kl bikin2 kue mbak. Makanya sering beli ?.
Aku suka nastar kak.. Nggak pernah gagal buat karna emng nggak pernah buat. Hehee
Saye suke, saye suke,,saya suka makannya saja. Kalo kegagalan dalam membuatnya, biarlah jadi memo buk-ibuk sajalah. heheh
Tahun ini ga dulu pesan banyak masyarakat. Udah ga kuat. Takut kejadian tahun lalu terulang. Tapi apa bisa akuntanoa nastar , hahaha
Anak2 suka banget kue ini. Belum lebaran pun udah berkali-kali beli
iya Mk, ini kue wajib yang selalu dibuat di rumahku, ku gak mau retak, biasanya campurin adonan butternya dengan teigu sedikit demi sedikit, jangan sampai adonan terlalu kering. kalo aku pake room butter biar lembut dan wangi. 🙂