Setiap hari, ibu bersusah payah menempuh jarak lebih jauh beberapa kilometer hanya untuk melewati jembatan tua itu. Padahal sudah ada jalan pintas dari rumah menuju pasar yang setiap hari ia kunjungi. Alasannya ketika kutanya selalu begini, “Jembatan tua ini mengingatkan ibu pada bapakmu, Nak”
Padahal apa yang ibu banggakan dari seorang suami yang mati digebuk masa karena mencuri?
“Seburuk apapun dia di mata kamu, dia tetap ayah kamu!” Tegas ibu kala itu sambil menahan tangisnya. Sejak saat itu pula aku berhenti mengungkitnya, demi air mata ibu yang sangat berharga.
Kemudian, aku makin terusik ketika ibu mulai sakit dan merengek minta diantar ke jembatan tua itu setiap hari, setiap pukul lima sore. “Sudah tau, jalan aja susah. Masih juga mau ke sana!” Protesku. Demi Tuhan, kalau saja matanya tidak menganak sungai tidak akan kuantar ibu ke sana.
Ia berdiri sampai pukul enam sore di atas jembatan tua itu. Kemudian mengajakku pulang.
“Kau tau? Dulu ibu pernah ingin loncat dari jembatan tua yang sepi ini. Ayahmu yang kebetulan lewat mencegah ibu”
“Hmm…” Balasku. Aku sudah mendengar itu ratusan mungkin juga ribuan kali.
“Kau mau tau alasannya mengapa ibu mau mati saat itu?” Tanyanya, perlahan.
Aku menatap wajahnya sekilas, ya tentu saja aku mau. Ibu selalu merahasiakannya.
” Ibu mengandung kamu…”
Biji mataku rasanya melompat ke sungai di bawah jembatan tua ini. Jadi, benar gosip orang-orang selama ini? Aku anak kakekku?
Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…
Minggu, 14 Januari 2024. Aku menghadiri Grand Opening Ethica Store Sungai Serut. Berlokasi di Jalan…
Siapa yang di sini memiliki pemikiran yang sama dengan saya? Ingin mengganti ponsel yang sudah…
Sudah lama banget aku tuh nyari jilbab warna merah yang unik dan nyaman dipakai. Bukannya…
Sejak sekolah tempat saya bekerja menjadi lima hari kerja, setiap pulang sekolah rasanya capek banget.…
Suasana segar terasa setelah Kota Pangkalpinang di guyur hujan sejak pagi. Tepat pada tanggal 15…
This website uses cookies.
View Comments
Duh sedih banget tau kenyataannya kayak gtu?
Keren mbak ff nya
Aku dah lama g buat tulisan fiksi begini
Nulis lagi yuuukk
Twistnya cucokkkkk
Sukak
Makasih
hemmm...saya bingung mau comment apa mb pura, dari jaman dulu mimpi bisa nulis kayak gini
keren...ini berlanjut kan ya?
Enggak. Kalau dilanjutin jadi novel nanti ?
Enggak. Kalau dilanjutin nanti bisa jadi novel
Penasaran mbak sama lanjutannya..
Selamat penasaran ?
Bagus mbak, btw FF tu apa ya?? Cerpen kah? Hehehe
Cerita fiksi singkat. Lebih pendek dari cerpen. Biasanya berkisar kurang dari 500 kata. Di akhir cerita ada twist (kejutan) yang kadang ga ketebak.
Ide kreatif terus berkarya mabak
Terimakasih Ang
aihhh kerennya tulisan ibu ini, kalo ga sampe bawah ga bakal dapet ending mengejutkannya
Baca sampai selesai dong biar kena twist
Waw...kreeeeeen, senang banget dengan endingnya yg mengejutkan...mem gimn cara gabung disini...pengin dech...