Pertama kali buku ini berseliweran di timeline Stiletto Book (penerbit buku perempuan favorit saya), penasaran banget. Pasti bukunya bagus. Entah kenapa ketinggalan PO akhirnya malah beli belakangan (yang penting udah beli). Kebenaran suka dengan buku berbau adult romance, yang ceritanya biasanya seputar pra-wedding, before after married, yah pas aja sih buat yang udah nikah kaya saya.
Buku setebal 270 halaman ini dilahap habis dalam semalam. Selesai baca malah bikin baper dan ingat ama suami yang kebenaran waktu itu lagi dinas luar, kangen bro!
Ada tiga cerita dari tiga tokoh utama dalam buku ini, Nadya, Amara dan Irena. Mereka bertiga dihadapkan pada permasalahan rumah tangga yang berbeda. Pada halaman awal buku, kamu akan bertemu dengan Nadya yang letih berkutat dengan pertanyaan “Kapan kawin?” You know lah ya rasanya menghadapi pertanyaan sejuta umat ini. Hingga akhirnya dia menikahi seorang pria yang sebenarnya tak pernah ia cintai.
Lalu Amara, sang Cinderella. Semua perempuan pasti sirik dengan kehidupannya, mau ini itu tinggal simsalabim langsung ada. Tapi cinta tak cukup sebatas harta karun kan? Dan Amara menyadarinya, ketika lelakinya masih saja terserang ‘penyakit yang sama’. Wabah terburuk bagi kehidupan rumah tangga dengan hadirnya orang dari masa lalu. Akankah Amara memaafkan sang pangeran?
Terakhir, Irena memiliki keluarga yang sepertinya menjadi dambaan semua wanita. Semua serba cukup dan bahagia. Hingga satu peristiwa mengubah seluruh rasa nyaman yang ada di keluarganya. Miris namun harus dihadapi.
Kisah tiga sahabat yang mengalir dan saling menyatu. Sahabat yang biasanya saling mengisi dan bahu membahu akhirnya kalah karena pikiran buruk masing-masing. Mereka memiliki masalah tersendiri yang sungguh menguras emosi. Penulis menceritakannya dengan porsi yang sesuai dan pemecahan masalah tidak tumpang tindih. Karakter ketiga tokoh juga bisa dituliskan dengan berbeda, hal yang cukup sulit biasanya bila berbicara tentang perempuan dan masalahnya dari tiga sisi yang berbeda.
Buku ini cukup memenuhi ekspektasi saya saat sebelum membelinya. Masalah yang disajikan sering kita saksikan dan alami di kehidupan sehari-hari. Cukup mengaduk emosi saya saat membacanya kala itu. Sebab beberapa masalah pasti pernah kita alami hanya dengan penyelesaian yang berbeda. Bagaimana kelanjutan kisah rumah tangga dari tiga sahabat di atas? Akankah keluarga mereka kembali harmonis atau sebaliknya? Bagaimana juga dengan persahabatan mereka bertiga yang sempat porak poranda? Baca sendiri ya… saya kasih tiga koma delapan bintang dari lima bintang buat buku ini.
Judul buku: Broken Vow
Penulis: Yuris Afrizal
Penerbit: Stiletto Book