ASUS EXPERTBOOK B3 FLIP (B3402) Hadirnya Wujudkan Angan

Kata orang, ganti pemimpin, ganti juga kebijakan. Awalnya saya tidak ambil pusing selagi pemimpinnya tidak merugikan diri saya pribadi. Namun, saat ini saya merasakan hal berbeda setelah kepala sekolah di tempat saya bekerja dijabat oleh kepala sekolah yang baru. Ada sebuah terobosan yang dilakukan dan membuat saya ikut terlibat di dalamnya: menjadi salah seorang anggota dari tim IT sekolah.

Bermula dari Ujian Sekolah Online

“Jadi, saya mau sekolah kita mengadakan ujian sekolah secara online. Sudah tidak zamannya lagi menggunakan kertas dan pensil. Lagipula saya lihat ada inventaris bantuan tab sebanyak 300 buah yang belum maksimal dimanfaatkan. Bisa ya? Kita pakai form saja. Coba pelajari bagaimana caranya, meskipun ujiannya dengan form, tapi bisa meminimalisir anak-anak membuka jendela lain untuk mencari jawabannya.”

Keluar dari ruangan kepala sekolah, kami para anggota tim IT sekolah langsung saling berdiskusi. Akhirnya setelah berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk menggunakan goggle form. Tentu saja dengan pengaturan kuis yang dibuat seperti ini:

• soal dan jawaban tidak diberi nomor ataupun abjad pilihan A, B, C, dan D
• soal dan pilihan jawaban dibuat acak untuk meminimalisir murid menyontek teman sebelahnya.
• kuis tidak menampilkan skor, serta jawaban yang salah dan benar

Pengalaman saat sekolah daring dulu, ketika skor ditampilkan mereka berlaku curang. Pertama, mengisi dengan data dan menjawab asal-asalan untuk mendapatkan jawaban yang benar. Lalu, setelah dapat jawaban yang benar, mereka mengisi dengan data yang sebenarnya dan mendapatkan nilai tinggi.

Tugas Tambahan yang Menumpuk

Lalu masalahnya di mana ya? Hehe… yang bikin pusing, sebagai bagian dari tim IT kami diminta membuat google form untuk semua mata pelajaran. Artinya kalau untuk Ujian Sekolah, akan ada sepuluh mata pelajaran yang harus dibuat formnya. Terdengar sedikit ya? Tapi tiap satu mata pelajaran terdiri dari 40 – 50 soal. Kebenaran saya dapat bagian membuat form untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Jadi, akan ada 100 butir soal yang harus diubah ke form.

Paham ya, kalau dua mata pelajaran ini teksnya banyak dan panjang-panjang? Jadi saya butuh banyak screenshot supaya teksnya tetap ada paragraf atau dialognya. Sangat memakan waktu. Dibandingkan langsung pakai ekstension yang bisa otomatis mengubah dokumen ke bentuk form.

WiFi Sekolah Kurang Memadai

Saya makin merasa capek dong! Sebab dari awal saja sudah diminta membuat soal ujian sekolah. Saya ngerjainnya satu minggu penuh. Setiap malam begadang setelah bayi tidur. Eh, lalu diminta lagi ubah ke bentuk form. Alamat begadang lagi dong! Tahu sendiri kalau bikin form itu harus online, internetnya lancar. Masalahnya WiFi di sekolah suka angin-anginan sinyalnya. Lebih sering lemot dan hilang daripada berjalan lancar. Maklum, banyak penggunanya. Iya, sih kalau tidak ada WiFi, saya biasa tethering pakai hp. Sayangnya hp saya mulai boros baterainya. Tidak bisa dipakai berlama-lama tethering. Makanya saya memilih mengerjakan di rumah karena WiFi di rumah aman sentosa. Hanya saja kalau mau mengerjakan siang atau sore hari, bayi di rumah ngajakin main terus. Jadi solusinya buat saya ya bangun tengah malam.

Jadi mikir deh seandainya ada laptop yang tidak bergantung pada WiFi ataupun tethering untuk terkoneksi ke internet. Pasti kerjaan bisa cepat selesai. Sebab saat ini pekerjaan saya bergantung banget dengan yang namanya internet.

ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) Wujudkan Angan Memiliki Laptop dengan Konektivitas 4G LTE

Nah, ketika sedang scroll Instagram, saya menemukan sebuah postingan tentang ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402). Laptop bisnis dari ASUS yang pertama kali akan didukung oleh dukungan konektivitas 4G LTE. What? Jadi laptopnya bisa dipasang kartu provider? Iya. Sama seperti telepon seluler atau smartphone, cukup pasangkan kartu SIM aktif ke dalam ExpertBook B3 Flip. Taraaa… langsung bisa terkoneksi ke internet.

Yup! laptop ini dibekali dengan modem 4G terintegrasi, sehingga dapat langsung terhubung dengan jaringan seluler tanpa perangkat perantara. Asik banget yah. Bakalan berkurang nih misuh-misuh saya karena kerjaan menumpuk dan koneksi WiFi tidak stabil.

Laptop Sekaligus Tablet

Hal lain yang jadi perhatian saya, laptop ini juga masuk ke jajaran laptop flip. Laptop impian saya sejak dulu. Laptop yang layarnya bisa dibuka hingga 360 derajat. Bisa dipakai layaknya sebuah tablet. Kalau punya laptop ini, saya tidak akan lagi bermimpi mau beli tab untuk belajar menggambar digital. Sudah sepaket. Sebab selain sudah touch screen, laptop ini dilengkapi juga dengan stylus pen. Hemat banyak!

Selain itu ketika layarnya dilipat seperti sebuah tenda, kita juga tetap bisa menggunakan kameranya. Sebab laptop ini dilengkapi dual kamera. Satu kamera berada di atas layar. Satu lagi world-facing camera 13 MP yang berada sejajar dengan keyboard.

Makin Produktif dengan Performa ASUS ExpertBook B3 Flip

Saya sudah merasakan bagaimana tidak efektifnya ketika sinyal internet tidak memadai dan laptop dengan spesifikasi yang ketinggalan zaman. Jangankan mau screenshot dan bikin form. Menghidupkannya saja lama banget. Wasting time.

Makanya ketika tahu Laptop Bisnis ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. Saya semakin yakin mau menjadikan laptop ini partner kerja agar lebih produktif.

Tidak perlu khawatir juga kehabisan storage space karena kebanyakan screenshot. Penyimpanannya bisa sampai 1 TB. Laptop ExpertBook B3 Flip juga dilengkapi dengan 16 GB memori bawaan yang bisa diupgrade sampai ke 48 GB DDR4 3200MHz memory. (16 GB on board, 32 GB easy upgradable SO-DIMM). Jadi pasti kinerjanya sat-set-sat-set.

Laptop yang Peduli dengan Kesehatan Pengguna

Jadi guru itu memang tidak hanya sebatas mengajar, lalu pulang. Sebelum dan sesudahnya ada banyak proses yang harus dilakukan. Sebelum mengajar harus mempersiapkan lesson plan dan media mengajar. Selama proses mengajar juga harus melakukan proses penilaian. Maka segala bentuk soal dan rubrik penilaian juga harus disiapkan. Lalu setelahnya nilai diolah, dianalisis, dan melakukan refleksi. Agar di pertemuan berikutnya bisa terlihat progres belajar para murid.

Semua tahap proses kegiatan ini membuat saya tidak pernah lepas dari yang namanya laptop. Kadang saya merasa mata pedih, gatal, dan kering karena terlalu lama menghadap layar komputer. Hal ini tentu bisa diminimalisir jika menggunakan laptop yang memiliki TUV Rheinland certified eyes protection display. Sebuah fitur yang bisa mengurangi pancaran radiasi sinar biru dari layar laptop secara signifikan, sehingga kesehatan mata penggunanya bisa tetap terjaga.

Selain itu keyboard-nya juga dilengkapi dengan ASUS Antibacterial Guard protection. Sebuah pelindung berstandar ISO 22169 yang terbukti mampu menahan laju pertumbuhan bakteri sampai lebih dari 99% dalam kurun waktu 24 jam. Lapisan pelindung ini juga tahan alkohol, cairan pembersih, dan cairan hypochlorous acid. Jadi penggunanya tidak perlu khawatir jika mau membersihkan laptop dengan cairan pembersih.

Laptop yang Terjamin Ketahanan dan Keamanannya

Memang sejak dulu saya terkagum-kagum dengan jaminan produk dari laptop ASUS. Laptop ExpertBook B3 Flip ini juga sudah lolos sertifikasi uji ketahanan berstandar militer AS (US MIL-STD 810H). Jadi dijamin kokoh.

Bahkan keyboard-nya juga tahan terhadap tumpahan cairan sampai 330cc. Bisa sedikit mengurangi kekhawatiran laptop rusak nih kalau laptopnya tiba-tiba disiram air minum sama bocah. Seperti yang pernah dialami. Huhu…

Sampai sekarang aku masih pengin banget punya laptop seperti ExpertBook B3 Flip ini. Walaupun suami sempat bilang, “Jangan pilih yang bisa dilipat begitu. Nanti kalau engselnya copot gimana?” Wah, belum tahu saja dia kalau engselnya laptop ASUS itu kokoh. Jadi mau dibuka sampai 360 derajat juga tetap aman. Pokoknya saya harus punya laptop ini untuk membuktikan ke beliau kalau dugaan dia itu tidak beralasan.

Tambahan lagi, laptop ini juga dilengkapi dengan webcam shield. Penutup kamera yang bisa melindungi privasi penggunanya. Pernah dengar gak? Kalau katanya meskipun kita matiin kamera ketika online meeting, itu untuk orang yang ‘jahat’ dia bisa tetap melihat kita. Serem banget!

Urusan untuk menggunakan laptop ini juga tidak sembarang. Laptop ini dilengkapi dengan power button combo, single sign on, dan fingerprint reader. Jadi setahu saya untuk mengakses laptop ini, setelah dinyalakan pengguna juga diminta sidik jarinya. Sangat aman dari tangan-tangan jahil yang suka kepo urusan orang.

Harganya berapa?

Lalu, harga laptop ini berapa? Setelah saya cek di website ASUS, ternyata harganya mulai dari Rp.14.262.000. Menurut saya, harganya sebanding dengan spesifikasi dan efisiensi yang akan didapatkan jika menggunakan laptop ini.

Spesifikasi Laptop ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)

Supaya tidak merasa kemahalan jika ingin memiliki laptop ini, saya lampirkan juga tabel spec laptopnya di sini:

So, menurut saya sudah sewajarnya seorang guru dengan berbagai tugas dan tanggung jawab memiliki laptop dengan spec seperti ASUS ExpertBook B3 Flip ini untuk menunjang kinerja. Yah, minimal sekolahnya punya deh. Supaya guru-gurunya bisa minjem wehehe…

Nah, balik lagi cerita ‘kebijakan baru’ tadi. Setelah ujian selesai, kami tim IT harus say hi to Excel! karena nilainya harus dikelompokan perkelas. Diurutkan sesuai abjad, baru kemudian diserahkan ke guru mata pelajaran yang bersangkutan. Kalau pakai ASUS ExpertBook B3 Flip pasti makin semangat ngerjainnya, karena sudah didukung dengan Windows 11. 

Alhamdulillah semua berjalan lancar meskipun ada kendala. Saya juga makin yakin harus punya laptop dengan koneksi internet 4G LTE ini. Pemicunya tentu saja karena ujian sekolah secara online kemarin dianggap berhasil. Sehingga membuat saya kembali ditunjuk menjadi tim IT sekolah. Tugasnya tentu saja mengubah dokumen word menjadi google form untuk dua mata pelajaran, plus dua tingkatan kelas. Artinya ada dua ratus soal yang harus dikerjakan.

SEMANGAT!