Aku jatuh cinta pada senja dengan semburat merah di wajahnya
Pada warna keemasan di pinggir bibirnya dan pada ombak memutih yang menyapu ribuan pasir di sekitarnya
Kala itu juga senja, aku tengah duduk termenung menahan air mata
“Mari pulang” ajakmu tiba-tiba
Aku bergerak perlahan mengambil sebatang ranting cemara, menuliskan sesuatu yang entah di atas pasir basah
Mengacuhkanmu seribu bahasa
Kau tersenyum sembari meraih lenganku, lantas memeluk ragaku yang melemah
“Semua baik-baik saja. Kamu, kita pasti bisa melewatinya. Ngomong-ngomong, kau mau jadi istriku?”
Aku mengangguk sangat pelan saat itu tak yakin apakah engkau melihatnya
Jauh lama setelah senja itu aku bertemu dengan senja-senja lainnya
Menghabiskan ratusan ranting cemara untuk menuliskan namamu dan calon anak-anak kita, lantas membiarkan ombak menghapusnya
Lalu, senja kali ini datang kembali di bibir pantai yang sama, aku dan anak perempuanmu berdiri berpegangan sangat lama menunggu engkau datang di senja berikutnya
Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…
Minggu, 14 Januari 2024. Aku menghadiri Grand Opening Ethica Store Sungai Serut. Berlokasi di Jalan…
Siapa yang di sini memiliki pemikiran yang sama dengan saya? Ingin mengganti ponsel yang sudah…
Sudah lama banget aku tuh nyari jilbab warna merah yang unik dan nyaman dipakai. Bukannya…
Sejak sekolah tempat saya bekerja menjadi lima hari kerja, setiap pulang sekolah rasanya capek banget.…
Suasana segar terasa setelah Kota Pangkalpinang di guyur hujan sejak pagi. Tepat pada tanggal 15…
This website uses cookies.
View Comments
sukaaaaaaaa
Gambar foto senjanya keren, seperti ungkapan puisinya. :)