Aku jatuh cinta pada senja dengan semburat merah di wajahnya
Pada warna keemasan di pinggir bibirnya dan pada ombak memutih yang menyapu ribuan pasir di sekitarnya
Kala itu juga senja, aku tengah duduk termenung menahan air mata
“Mari pulang” ajakmu tiba-tiba
Aku bergerak perlahan mengambil sebatang ranting cemara, menuliskan sesuatu yang entah di atas pasir basah
Mengacuhkanmu seribu bahasa
Kau tersenyum sembari meraih lenganku, lantas memeluk ragaku yang melemah
“Semua baik-baik saja. Kamu, kita pasti bisa melewatinya. Ngomong-ngomong, kau mau jadi istriku?”
Aku mengangguk sangat pelan saat itu tak yakin apakah engkau melihatnya
Jauh lama setelah senja itu aku bertemu dengan senja-senja lainnya
Menghabiskan ratusan ranting cemara untuk menuliskan namamu dan calon anak-anak kita, lantas membiarkan ombak menghapusnya
Lalu, senja kali ini datang kembali di bibir pantai yang sama, aku dan anak perempuanmu berdiri berpegangan sangat lama menunggu engkau datang di senja berikutnya
Hari Selasa, 7 Oktober 2025 lalu, saya berkesempatan menghadiri Kegiatan XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya 2025…
Di balik nama Dr. Arius Satoni Kurniawansyah, S.Kom., M.Kom. tersimpan perjalanan panjang yang sarat perjuangan,…
Semangat, Memulai Bisnis Online Memang Tidak Mudah, Tapi Kamu Bisa! Setiap seller online pasti menghadapi…
Siapa bilang belajar bahasa Inggris itu membosankan? Kini, anak-anak bisa belajar bahasa Inggris dengan cara…
Dari Uang Jajan ke Pelajaran Berharga Beberapa minggu lalu, anak saya—Andara, yang baru berusia 10…
Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…
This website uses cookies.
View Comments
sukaaaaaaaa
Gambar foto senjanya keren, seperti ungkapan puisinya. :)