Categories: Jalan-Jalan

Ketika Aku Kangen Bakso Saat Bertugas di Bali

Bulan Januari 2019 yang lalu aku diundang ke Pulau Dewata Bali untuk mengikuti pelatihan guru selama sepuluh hari. Semua tiket, biaya akomodasi, dan penginapan sudah diatur oleh pihak yang mengundang, yaitu Pusat Bahasa Universitas Indonesia (UI)  dan RELO (Regional English Language Office) U.S Embassy.

Saat itu aku tiba di bandara internasional Ngurah Rai sore hari dan sudah dijemput oleh Ibu Arey dari tim UI. Perjalanan menuju hotel yang terletak di Kuta Selatan terasa menyenangkan sebab ini pertama kalinya aku mengunjungi Bali. Setibanya di hotel aku melakukan registrasi dan mendapatkan kunci kamar. Wow! Ternyata kamarku merupakan kamar keluarga, jadi bisa diisi oleh 4 orang. Pemandangan di sini juga hijau dan rasanya bakalan betah selama sepuluh hari.

Hari berikutnya, aku mulai mengikuti satu persatu kegiatan pelatihan ini. Seru dan menantang sebab aku harus terus menggunakan Bahasa Inggris. Mulut rasanya pegel deh, tapi bermanfaat banget buatku melancarkan berbicara dengan bahasa asing.

Kami mempelajari banyak metode dan aktivitas yang bisa digunakan saat mengajar di kelas. Semua aktivitas tersebut sangat menarik. Mulai dari memanfaatkan teknologi untuk proses belajar mengajar hingga diberikan cara bagaimana agar kelas menjadi interaktif.

Baca juga: Tolong Nak Ibumu Galau!

Beberapa hari di sana, aku mulai diserang homesick alias kangen rumah dan keluarga. Anakku, Adis, yang berusia 5 tahun mulai protes mengapa ibunya tak kunjung pulang. Ditambah lagi aku mulai bosan dengan menu yang disajikan di penginapan. Setiap hari melihat ayam kok rasanya eneg dan aku mulai menghindari sesi makan-makan. Setiap sarapan aku hanya mengandalkan omelet, salad dan buah. Saat makan siang dan makan malam, jika lauknya ayam dan tidak ada pilihan lainnya, maka aku akan makan nasi dengan sayur dan sambal.

Aku benar-benar kangen makan bakso dan rasanya mulai ingin makan Junk Food. Hehehe… Akhirnya ada saatnya kami diberikan waktu untuk keluar membeli beberapa oleh-oleh dan jalan-jalan santai. Oleh karena kelompok kami saat itu cukup besar, maka kami menyewa bus sebagai alat transportasi. Kami memulai perjalanan menuju lokasi yang letaknya tidak terlalu jauh dari hotel. Dimulai dari mengunjungi Pantai Pandawa. Sekadar foto-foto di sana , kami kemudian menuju ke Taman Wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Saat menyaksikan Tari Kecak di GWK

Target kami ke sini karena ingin foto dengan ikon Pulau Dewata itu. Kebenaran patungnya baru selesai renovasi dan terlihat cantik sekali saat sore hari. Kami berfoto hampir di setiap tempat dan kemudian makin terpesona dengan tarian Kecak yang disajikan saat itu.

Malam menjelang dan kami mulai kelaparan. Setelah beberapa dari kami menunaikan ibadah shalat Magrib di mushala GWK, kami mulai bergerak menuju pusat oleh-oleh di daerah Kuta. Ada tempat penjualan kaos Joger yang terkenal di sana, namun sayangnya sudah tutup saat kami tiba. Di seberang toko tersebut ada deretan kios oleh-oleh lainnya yang waktu operasionalnya lebih panjang. Sesuai dengan rencana sebelumnya, kami memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu. Saat itu semua sepakat untuk mencicipi Ayam Pedas. Meskipun setengah tidak setuju, aku akhirnya mengalah karena semua memutuskan makan malam di sana. Menimbang dan mengingat untuk mencari tempat makan yang halal sedikit lebih susah.

Setelah itu kami mulai menjelajahi kios oleh-oleh sekitar yang ternyata harga barang-barangnya jauh lebih murah dibandingkan dengan tempat oleh-oleh terkenal di Bali. Wah, hampir semua dari kami kalap deh rata-rata membelanjakan per diem.

Malam semakin larut, selesai berbelanja kami menuju ke sebuah pusat perbelanjaan terbesar dan terkenal di Kuta. Bukan mau belanja, melainkan sekadar foto-foto karena katanya suasana di sana bagus banget kalau malam hari. Selain itu waktu juga tidak memungkinkan lagi untuk berbelanja sebab Mall besar tersebut sudah mendekati jam tutup operasi.

Kami kembali menuju hotel dengan muka lelah bahagia dan kantong belanjaan berisi oleh-oleh. Esoknya kami melanjutkan seluruh rangkaian aktivitas dengan penuh semangat. Saat istirahat malam, tiba-tiba salah seorang teman sekamar mengusulkan untuk order bakso menggunakan jasa ojek online. Alhamdulillah akhirnya kesampaian juga makan bakso. Meskipun sebenarnya kurang puas karena porsinya sedikit.

Beberapa malam setelah itu, kami mendapatkan kesempatan lagi untuk menghabiskan per diem. Kami kembali menuju ke arah Kuta sebab kemarin belum sempat mengunjungi Joger dan lagipula jika tidak ada yang sesuai kami bisa kembali menyeberang menuju kios oleh-oleh di depannya karena di sana memang lebih murah.

Makan Bakso Halal (lagi) di Bali

Kali ini kami makan malam setelah selesai berbelanja. Beberapa dari kami memutuskan untuk kembali makan di Ayam Pedas. Sedangkan aku dan beberapa teman lainnya memutuskan untuk mengeksplorasi daerah sekitar dan menemukan warung bakso halal. Alhamdulillah, baksonya enak dan porsinya besar. Bahkan seorang teman yang sudah makan di Ayam Pedas akhirnya ikut memesan satu porsi bakso lagi karena memang sekangen itu makan bakso! Terus foto baksonya mana? Jangan ditanya, soalnya udah keburu habis duluan. Hahaha

Baca juga: Wisata Kuliner di Medan

Sayangnya saat di Bali, kami tidak sempat mencicipi Bebek Betutu yang terkenal itu, namun cukup terobati karena ayam Betutu sudah pernah tersaji di hotel. Oiya, hotel tempat kami menginap sebenarnya cukup variatif menyajikan ragam makanan khas. Selain ayam Betutu, kami juga pernah disajikan Sate Plecing, Sate Lilit, dan aneka masakan laut.

A plate full of seafood

Tambahannya lagi saat itu kami juga ditraktir makan malam di Jimbaran oleh pihak UI dan RELO. Wah, mevvah sekali. Satu piring berisi ikan bakar, kerang, udang, dan cumi disajikan untuk setiap peserta. Awalnya aku kira satu piring untuk berdua, ternyata masing-masing dapat satu piring dan sebagai pencinta seafood aku bahagia sekali menyantapnya.

Malam terakhir tiba, kami kembali menuju ke kios oleh-oleh untuk membeli Pie Khas Bali. Aku membeli beberapa kotak kacang Khas Bali dan kopi Bali. Koper sampai penuh dan tak sanggup menampug oleh-oleh. Rata-rata semua peserta menambah tentengan menggunakan kotak kardus bahkan koper kecil! LOL.

Esok paginya, jam 5 pagi beberapa dari kami sudah siap di lobi hotel untuk menuju bandara. Aku termasuk kloter pertama ini karena pesawatku berangkat pukul 7 pagi. Saat itu kami diantar menggunakan mobil hotel. Iya, sebab semuanya memang sudah difasilitasi oleh panitia penyelenggara.

Perjalanan kali ini memang terasa lebih istimewa sebab semuanya sudah disediakan. Biasanya saat berangkat pelatihan ke luar kota aku memanfaatkan travel bandara jika ingin menuju penginapan. Biasanya juga aku cari travel bandara di link ini.

Seru memang mencicipi kuliner khas dari kota yang dikunjungi. Lebih seru lagi saat kangen makanan tertentu terobati. Iya, aku saat itu memang kangen bakso tapi aku juga kangen kamu, kok! *uhuk*

Apura

Seorang ibu dari anak yang bernama Andara (Adis). Sehari-hari mengajar di sebuah SMP. Meluangkan waktu senggang untuk menulis di blog mengenai kehidupan sehari-hari, flash fiction, dan puisi. Saat ini memiliki target menyelesaikan kumpulan puisi berbahasa Inggris. Untuk melihat profil lebih lanjut dapat mengunjungi media sosial berikut ini:

View Comments

  • Memang kalau lagi trip yang pake jadwal agak susah ya mbak cari celah buat jajan XD
    Fira baru tau juga kalau di Bali mesti pilih-pilih tempat makan. Maklum belum pernah kesitu hehehe

  • yang susah kalo dibali itu nyari makannya mbak. huhu.banyak makanan yg gak sesuai dilidah. Apalagi pas kesana aku nginap hotelnya di dekat pantai kuta. ah susah banget nyari makanan halal. dan akhirnya ya makanan junkfood di kfc pilihannya hahaa

  • Iya, aku tahu kalau kamu kangen aku uhuk uhuk uhuk heheheee......
    Ze dulu juga gitu mbak, pas ke luar eh...kangen bakso Bengkulu

  • Perjalanan ke luar kota selalu menyenangkan apalagi bisa beli ini beli itu,alhasil koper jadi berkembang biak,hahah. kemaren tambah biaya bagasi mbk?

    • Wah smp ngangenin bakso mba hahahha . Tp krn di bali jd perjuangan ya cari bakso halal

  • Duhh.. Enaknya makan bakso di Bali. Tapi katanya di Bali susah nyari makanan halal y mbak?

  • ke Bali ini yang banyak worry ari kawan2 adalah soal makanan, dan mencari masjid, nah entah kalo nanti aku ke sana, gimana keknya... kita liat aja yaah

  • pernah juga kepengin banget makan bakso saat tinggal di Karo Sumut. Bukannya nggak da bakso di situ, tapi nggak ketemu bakso yg rasanya pas atau setidaknya mendekati keinginan. ^_^

  • Bakso memang paling dikangenin kalo kita pergi kemana mana, tapi kalau ketemu yg.sesuai selera aman sudah ?

  • Tadi sempat mikir lamaaa (maklum lemot masih pake Pentium 1) kok di seputar Indonesia aja susyah amat cari makan. Etapi baru nyadar, Oya di Bali hehehehe....

    Btw iya aku punya pengalaman seputar koper mengoper dan oleh oleh. BAWA KOPER KOSONG yeaaaay... Receh kaaaaan

Recent Posts

Seply Store Gading Cempaka Hadirkan Busana Muslim yang Nyaman

Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…

12 months ago

Koleksi Sarimbit Keluarga Diskon 50% di Grand Opening Ethica Sungai Serut

Minggu, 14 Januari 2024. Aku menghadiri Grand Opening Ethica Store Sungai Serut. Berlokasi di Jalan…

12 months ago

ASUS ZENFONE 10 Mighty on Hand!

Siapa yang di sini memiliki pemikiran yang sama dengan saya? Ingin mengganti ponsel yang sudah…

1 year ago

Ethica Fashion muslim Keluarga ada di senyumuslim bengkulu

Sudah lama banget aku tuh nyari jilbab warna merah yang unik dan nyaman dipakai. Bukannya…

1 year ago

Review Scarlett Loving Series

Sejak sekolah tempat saya bekerja menjadi lima hari kerja, setiap pulang sekolah rasanya capek banget.…

1 year ago

HokBen Pangkal Pinang Tawarkan Promo Spesial

Suasana segar terasa setelah Kota Pangkalpinang di guyur hujan sejak pagi. Tepat pada tanggal 15…

1 year ago

This website uses cookies.