“Jadi, kapan kamu bisa pulang?”
“…”
“Anak kamu nanyain kamu terus, Bang!”
“Aku usahain”
“Bilangnya usaha terus, udah berbulan-bulan!”
“Ya… Gimana? Aku ga bisa keluar, sayang”
“Pokoknya aku ga mau tau! Sebentar lagi anak kedua kita lahiran. Aku mau kamu yang dampingin!”
“Iya, aku janji sayang…”
Akhirnya, suara itu berhenti mengomel.
Aku harus cari cara. Kalau tak salah perhitungan harusnya beberapa hari lagi aku bisa keluar dari sini.
***
“Aaaargh… Bangsat kamu, Bang!” Maki istriku. Napasnya tersengal. Keringatnya bercucuran. Perutnya mulas, sakit tak karuan.
“Tarik napas, Bu… Keluarkan… Sedikit lagi, Bu…”
“Oek… Oek…”
Suara tangisan bayi terdengar, disusul tubuhku yang keluar bersamaan.
Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…
Minggu, 14 Januari 2024. Aku menghadiri Grand Opening Ethica Store Sungai Serut. Berlokasi di Jalan…
Siapa yang di sini memiliki pemikiran yang sama dengan saya? Ingin mengganti ponsel yang sudah…
Sudah lama banget aku tuh nyari jilbab warna merah yang unik dan nyaman dipakai. Bukannya…
Sejak sekolah tempat saya bekerja menjadi lima hari kerja, setiap pulang sekolah rasanya capek banget.…
Suasana segar terasa setelah Kota Pangkalpinang di guyur hujan sejak pagi. Tepat pada tanggal 15…
This website uses cookies.
View Comments
Hm..cerpennya menarik
Terimakasih ini flash fiction Mas. Gabung di komunitas online juga.
Terimakasih Mas. Ini ikutan agenda rutin #FFKamis dari grup sebelah
kalo aq mak toyib nih ga pulang2 huhuhu...
bulan depan semoga sudah di rumah
aamiin...
Hahahaha... Aamiinn