Categories: Cakar Ayam

DIA

Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu

Karena senyumnya, di sebuah warung makan mahasiswa di dekat kampus… Kopi hitam, rokok dan obrolan singkat dengan dosen pembimbingnya… sejak itu jadi sering ngopi di sana hanya untuk melihat DIA.

Makan siang bareng sahabat, ngobrol yang iya iya sama dosen pembimbing, tak pernah hiraukan lingkungan sekitar yang terkadang penuh asap rokok dan orang asing. Entah kenapa hari itu dikenalkan dengan DIA…

Aku yang pernah terluka, kembali mengenal cinta

Iya, semuanya sama… kecuali DIA…

Diduakan biasa, ditigakan lebih biasa, menduakan atau mentigakan juga biasa, selagi belum menjadi kita di hadapan DIA…

Hati ini kembali temukan cinta yang hilang, semua itu karena DIA

Hari ini harus dinyatakan
Harus…

DIA?
Sanggupkah sama-sama berjuang?

Oh, Tuhan kucinta DIA
Ku sayang DIA

DIA hanya tersenyum dan berlalu ketika mendengar semua tentang rasa

Maaf teman… Belum saatnya…

Rindu DIA
Inginkan DIA.

Tanpa kabar, tak terlihat di tempat biasa…  Berhari-hari, berbulan-bulan..

DIA terlihat di antara tumpukan buku perpustakaan, mengintip dari balik rak buku, tersenyum

Utukanlah rasa cinta di hatiku…
Hanya padanya, untuk DIA

Sekali lagi berbicara tentang rasa, berbisik melalui lembaran buku… Lagi-lagi DIA tersenyum namun, kali ini diakhiri dengan anggukan yang sungguh sempurna

DIA adalah jawaban dari segala doa

Jauh waktu berjalan kita lalui bersama

Sebulan, dua bulan, setahun, dua tahun, lima tahun terlewati…

Haruskah dilanjutkan? Sampai kapan seperti ini?

Betapa di setiap hari, kujatuh cinta padanya

Bibir yang sudah lama tak tersenyum dan mata yang basah, cukup sudah mari akhiri semuanya…

DIA yang akhirnya mengorbankan cita untuk cinta

Dicintai oleh DIA kumerasa sempurna
Semua itu karena DIA

Seremonial
Tawa riuh rendah
Mata yang haru dan basah
Senyum yang bahagia…

Oh, Tuhan, kucinta DIA
Kusayang DIA, rindu DIA
Inginkan DIA.

Dua tahun yang tak mudah,
Ia menangis keras membawa tawa,
Hapuskan pertanyaan bodoh yang terlontar dari bibir pendosa

Utuhkanlah, rasa cinta di hatiku
Hanya padanya, untuk DIA

DIA, pelengkap keluarga kecil yang bahagia

***

(A True Love Story inspired by Anji’s Single – DIA)
Pengalaman pribadi. Cerita singkat tentang pertemuan dengan DIA, mau bikin novelnya ga kelar-kelar. Jadi, ini kayak outline gitu… O:-)
Disarankan bacanya sambil dengarin single DIA, klik di DIA (Official video)

Apura

Seorang ibu dari anak yang bernama Andara (Adis). Sehari-hari mengajar di sebuah SMP. Meluangkan waktu senggang untuk menulis di blog mengenai kehidupan sehari-hari, flash fiction, dan puisi. Saat ini memiliki target menyelesaikan kumpulan puisi berbahasa Inggris. Untuk melihat profil lebih lanjut dapat mengunjungi media sosial berikut ini:

Share
Published by
Apura

Recent Posts

XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya 2025: Kolaborasi untuk Inklusivitas dan Kemandirian

Hari Selasa, 7 Oktober 2025 lalu, saya berkesempatan menghadiri Kegiatan XLSMART Peduli Disabilitas Berdaya 2025…

2 months ago

Dari Mimpi Kecil di Bengkulu hingga Gelar Doktor: Kisah Inspiratif Dr. Arius Satoni Kurniawansyah, S.Kom., M.Kom.

Di balik nama Dr. Arius Satoni Kurniawansyah, S.Kom., M.Kom. tersimpan perjalanan panjang yang sarat perjuangan,…

3 months ago

Rintangan Seller Online Memulai Bisnis! Bukan Untuk Yang Gampang Menyerah!

Semangat, Memulai Bisnis Online Memang Tidak Mudah, Tapi Kamu Bisa! Setiap seller online pasti menghadapi…

4 months ago

Game Kuliner Seru: Belajar Bahasa Inggris Sambil Menjadi Koki Cilik!

Siapa bilang belajar bahasa Inggris itu membosankan? Kini, anak-anak bisa belajar bahasa Inggris dengan cara…

6 months ago

Bagaimana Anak Saya Belajar Mengatur Keuangan Lewat Game

Dari Uang Jajan ke Pelajaran Berharga Beberapa minggu lalu, anak saya—Andara, yang baru berusia 10…

7 months ago

Seply Store Gading Cempaka Hadirkan Busana Muslim yang Nyaman

Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…

2 years ago

This website uses cookies.