Aku masih berdiri di depan pintu. Menahan sejuta kecewa yang memuncak.
Dua pasang mata itu menatap terkejut ke arahku.
“Robi? Ayo masuk.” Lana mempersilahkanku duduk.
Antara ingin dan tak ingin aku menginterupsi mereka.
“Oya, Robi ini Om Damri.”
Lelaki itu mengulurkan tangannya, ku sambut dengan setengah hati.
‘Ngapain juga gue dikenalin sama om-om?’ dengusku dalam hati.
“Makasih ya, Om bantuannya. Uang yang kemarin udah Lana pakai buat keperluan yang benar, kok.”
Ucap Lana manja, matanya melirik nakal ke arahku.
Aku terkesiap, apa maksudnya?
“Iya Lana, Om juga senang kalau kamu senang. Kalau perlu apa-apa jangan sungkan.”
Balas lelaki yang bernama Om Damri itu. Lana mengangguk.
“Okelah, Om pamit ya, kau dapat salam dari tantemu.”
“Iya Om, salam buat beliau.”
Tante? Jadi?
Mata Lana mengejek habis-habisan
Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…
Minggu, 14 Januari 2024. Aku menghadiri Grand Opening Ethica Store Sungai Serut. Berlokasi di Jalan…
Siapa yang di sini memiliki pemikiran yang sama dengan saya? Ingin mengganti ponsel yang sudah…
Sudah lama banget aku tuh nyari jilbab warna merah yang unik dan nyaman dipakai. Bukannya…
Sejak sekolah tempat saya bekerja menjadi lima hari kerja, setiap pulang sekolah rasanya capek banget.…
Suasana segar terasa setelah Kota Pangkalpinang di guyur hujan sejak pagi. Tepat pada tanggal 15…
This website uses cookies.