Flash Fiction

LDR

Tertawa geli menatap muka di cermin Mematut-matut bibir merah dengan gigi kuning Hanya gara-gara dering telepon sepagi ini Kakiku berjingkrak-jingkrak…

12 years ago

Sepeda Tua Ayah

Aku heran, kenapa beliau tak juga meloakkan sepeda kumbang butut yang ada di gudang. "Menuh-menuhin gudang aja, yah!" Gerutuku. "Kau…

12 years ago

PARASIT

Dasar parasit! Bisa-bisanya segala sesuatu minta ditolongin. "Ayank, ntar cariin materi buat makalah aku ya" "Lagi sibuk ga? Aku dianterin…

12 years ago

Janji ya!

Malam minggu, saatnya kencan. Yippie! Ia berjanji mengajakku dinner untuk kesekian kalinya. "Kali ini janji ya?" Ulangku. Ia mengangguk mengiyakan.…

12 years ago

Secret Admirer

Sudah satu minggu ini otakku sibuk berpikir bagaimana cara berkenalan dengannya. Tubuhnya tinggi semampai serasi dengan pakaian yang ia kenakan.…

12 years ago

Cut!

"Kau yakin mau melakukannya?" "Hanya bila kaupun mau menikah denganku Lana, aku takkan menyerah." Ucapku. Tanganku merengkuh pundaknya, ia terlelap…

12 years ago

Tunggu di Situ, Aku sedang Menujumu!

'Terlalu cepatkah kukatakan itu semua?'Lana bahkan tak mampu menjawab. Ia diam beribu bahasa, sampai aku pamit pulang dan berkata, "Aku…

12 years ago

Jangan ke Mana-mana, di Hatiku Saja

Untung belum terlambat! Aku dan Fito akhirnya bisa duduk nyaman di bangku penumpang. Aku membayangkan mimpiku semalam, 'Melamar Lana?' Napasku…

12 years ago

Bangunkan Aku Pukul Tujuh

Aku tercenung. Melamar Lana? Belum terpikir sama sekali olehku. "Kau takut berkomitmen?" Tantangnya. "Eh, bukan takut tapi... Lamaran harus dengan…

12 years ago

Menanti Lamaran

Hari ini Robi pulang, Lana pun sengaja izin dari kerja. "Bi, kangen..." Songsong Lana. "Aku juga," Robi memberikan oleh-olehnya yang…

12 years ago

This website uses cookies.