Apalah arti sebuah nama jika sang pemilik tidak pernah memberikan manfaat bagi yang lain – katapura
Saat aku belum pindah ke blog TLD nama blogku dulu adalah apura.wordpress.com. Yup, aku begitu gencarnya menuliskan nama tengahku sekaligus nama panggilan ini di mana-mana. Sederhana, karena unik dan beda. Soalnya dulu suka kesal waktu sekolah dengan teman-teman yang memanggil dengan nama depan: DWI. Sebab nama itu terlalu banyak yang pakai. Kadang suka ge-er kalau aku yang dipanggil padahal Dwi yang lain. ?
Awalnya juga aku ingin menggunakan nama apura ini sebagai nama blog TLD, namun apa dikata ternyata sudah ada yang pakai duluan. Akhirnya aku semedi di gunung Sinabung memikirkan nama blog yang pas. Iya kan namanya ngasih nama anak sendiri, hasil karya sendiri, masa asal-asalan. Jadi kudu dipikirkan matang-matang.
Akhirnya pada suatu malam, ketika yang lain sudah mulai pindah ke rumah baru. Aku menemukan sebuah nama: katapura. Artinya sederhana, kata-kata yang diucapkan dan ditulis oleh Apura. Bukan kata orang lain, kata ini dan kata si anu. Bahkan aku senang sekali bikin hashtag sendiri di media sosial #katapura.
Coba search aja deh di Instagram hashtag #katapura ini ada kata-kata sok bijak, sok romantis yang aku tulis. Sungguh, se-addict itu dengan nama sendiri. Bukti juga mungkin ya, mencintai diri sendiri. ?
Lagipula saat itu seperti aku bilang sebelumnya, kalau aku emang suka sekali menulis fiksi dan puisi. Jadi kata-kata yang ditulis ya suka-suka aku. Gak perlu mikirin ini komposisi barangnya apa? Terus keywordnya apa? Pokoknya tulis aja.
Nah, karena blognya terlanjur gado-gado dan mulai menerima tawaran blog, ya dibikin aja blog tema lifestyle. Namun, aku sungguh rindu nulis tulisan organik seperti ini. Curhat ngalor ngidul atau bikin quote of the day seperti di atas.
Aku kangen bersepi-sepi dengan emosi
Mengubah luapannya menjadi fiksi dan puisi
Bahkan menulis sambil menangis berlinangan
Mengingat-ingat kenangan yang sulit dilupakan
Aku ingin kembali mengisi blog ini
Dengan kata-kata ringan tanpa memikirkan sejumlah materi
Aku juga merasa rugi
Jika blog ini hanya iklan tiada henti
Tuh, aku mudah sekali tiba-tiba nulis sok puisi di atas. Hahahaha.. Rasanya senang kalau ketemu rimanya. Makanya, blog ini cocok sekali dengan namanya, katapura.
Oya, selain itu untuk branding di dunia kerja aku bikin juga satu blog yang mayoritas isinya tentang pendidikan dan tentunya pakai nama lengkap aku. Sekalian buat pencitraan. Hehehe. Main-main ya ke www.dwiapurameity.com juga.
Nah, yang baru mau punya blog kira-kira mau dikasih nama apa blognya nanti? Atau share juga asal usul blog yang dipakai sekarang.
Hujan deras mengguyur di hari Rabu, 17 Januari 2024. Selepas dari kelas, saya langsung menuju…
Minggu, 14 Januari 2024. Aku menghadiri Grand Opening Ethica Store Sungai Serut. Berlokasi di Jalan…
Siapa yang di sini memiliki pemikiran yang sama dengan saya? Ingin mengganti ponsel yang sudah…
Sudah lama banget aku tuh nyari jilbab warna merah yang unik dan nyaman dipakai. Bukannya…
Sejak sekolah tempat saya bekerja menjadi lima hari kerja, setiap pulang sekolah rasanya capek banget.…
Suasana segar terasa setelah Kota Pangkalpinang di guyur hujan sejak pagi. Tepat pada tanggal 15…
This website uses cookies.
View Comments
Alangkan jauh betapa di Gunung Sinabung tu mbak hahahhaaaa
Di Bukit Kaba ajo, atau Bukit Kandis kan dekat :D
kata-katanya bagus buk, menyetuh hati ;-)
Dan aku suka dengan kata-kata dari mbak apura loo..
Aku suka tulisan santai kek gini,bla bla bla,eh tiba-tiba udah larut aja dalam puisi.
Aku smpe sekarang gak mirikin niche blog. Pokoknya mana yg aku suka ya kutulis. Mek la duet nulis fiksi mbak. Biar lahiran buku kita.
Yuk lah kita duet
Oh, jadi begitu ya sejarahnya. Semoga tetap menginspirasi ya mak buat orang lain