Serunya Nonton Kontes Burung dan Mengunjungi Lokasi Budidaya Jamur Tiram!

Serunya Nonton Kontes Burung!

Hai, nama aku Andara. Panggilannya Adis. Hari minggu kemarin, aku ikut Bapak aku nonton pertandingan burung. Di sana banyak banget burung kayak Tweety-nya aku (Kenari), ada juga Love Bird, Murai Batu, Kolibri, Cucak Ijo, Kacer, dan lain-lain. Lokasinya di Jalan Padat Karya 28 Kota Bengkulu. Orang yang datang ramai sekali. Motor dan mobilnya berjubel, belum lagi ditambah berpuluh mungkin juga beratus burung dalam sangkar. Pokoknya padat banget.

love bird
Jenis burung ini namanya Love Bird

Saat perlombaan, burung-burung tersebut digantungkan di dalam tenda yang diberi nomor. Kemudian para juri menilai suara dari tiap burung. Panjang pendeknya, lagunya, kencang suaranya. Seperti orang kalau lomba ngaji aja ya… tapi aku ga begitu ngerti, sih. Jadi, aku main pasir aja selama Bapak nonton lombanya. 😀

Nah, para juri menilai burung-burung tersebut dengan meletakkan berbagai warna bendera. Merah, kuning, dan hijau. Berdasarkan wawancara seorang ibu dan keluarganya yang juga ikutan lomba, katanya kalau burung itu suaranya bagus, benderanya warna hijau dan merah, tetapi kalau biasa aja warnanya hanya kuning. Terus kalau burungnya ga nyanyi? Ya, ga dapat benderanya, dong. Ternyata, Love Bird kepunyaan sang ibu berhasil memenangkan juara 3! *tepuk tangan. Bagi burung yang keluar sebagai pemenang ada piala dan  lengkap dengan piagamnya juga, loh. Hihihi… Lucu, ya sama kayak aku dulu menang lomba ekspresi ceria.

Juri
Juri Kontes Burung sedang Melakukan Penilaian

Durasi lombanya secara keseluruhan cukup lama, bayangin aja deh aku yang datang setelah shalat dzuhur dan kemudian pulang setelah azan ashar berkumandang aja itu perlombaan belum selesai. Katanya bisa sampai pukul 6 sore. Uwaahhh… aku kan mau mandi kalau udah sore jadi aku pulang duluan, dong.

Asiknya Mengunjungi Tempat Budidaya Jamur Tiram

Budidaya Jamur Tiram
Budidaya Jamur Tiram

Sebelum pulang, karena Bapak aku masih sibuk sama teman-temannya, aku dan ibu aku cari kesibukan lain. Ga jauh dari lokasi lomba aku liat banyak abang-abang yang jajan. Waktu aku tanya ibu, katanya itu orang jualan jamur. Terus, ibu ngajakin aku masuk ke tempat budidaya jamur. Jamurnya banyak banget. Ada yang baru mulai dikembangbiakan, ada juga yang sudah siap panen. Kata Bapak yang punya tempat budidaya itu, dari tahap persiapan sampai ke masa panen hanya membutuhkan waktu 1,5 bulan saja, loh. Harganya pun murah, sekilo jamur hanya Rp. 20.000. Jamurnya tentu masih seger banget karena langsung dipetik. Beda kalau beli di pasar, sudah mulai layu dan harganya pun untuk seperempat kilo bisa Rp. 6.000.

Aku kan jadi ngiler liat abang-abang makan sate jamur. Akhirnya, ibu beliin aku sepiring sate jamur plus lontongnya. Kuahnya pakai kuah kacang. Harganya cuma Rp. 12.000 untuk seporsi sate jamur. Aku pesennya ga pedas, soalnya aku belum suka makanan yang terlalu pedas. Tapi soal rasanya, beuh kayak makan sate ayam. Enak!

sate jamur tiram
sate jamur tiram enak

Selain sate jamur, Bapak Karmidi juga mengolah jamurnya menjadi berbagai macam variasi makan serba jamur. Nih, kalian bisa liat di sini ya… sudah ibu aku fotoin plus harganya. Ada jamur krispi, mie goreng jamur, nasi goreng jamur, dan banyak lagi.

Daftar Menu
Daftar Menu dan Lokasi Outlet

Oya, kalau teman-teman mau nyicip makanan olahan jamurnya bisa datang langsung ke alamat outlet yang tertera di foto. Soalnya Pak Karmidi ini sehari-harinya berjualan di sana. Jaraknya ga terlalu jauh dengan tempat budidayanya. Jadi kalau kalian penasaran mau liat tempat budidayanya, bisa banget. Btw, besok-besok aku mau coba Kuetiau jamurnya, ah…

Nah, itu tadi cerita tentang liburan aku hari minggu. Seru, kan? Nantikan cerita aku selanjutnya, ya? Sampai jumpa! Puyu puyu :*

8 thoughts on “Serunya Nonton Kontes Burung dan Mengunjungi Lokasi Budidaya Jamur Tiram!”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.